PKK Kota Banjarbaru Pelatihan Sasirangan

(Antaranews Kalsel/Hms)
Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) -  Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani didampingi Wakil Ketua PKK Kota Banjarbaru Eny Apriati Darmawan Jaya saat menghadiri pelatihan desain sasirangan yang diadakan oleh TP PKK Kota Banjarbaru bertempat di Aula Gawi Sabarataan Pemerintah Kota Banjarbaru yang diikuti oleh PKK Kelurahan dan Kecamatan se Kota Banjarbaru serta masyarakat pecinta kain sasirangan. 

Tampak pula Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjarbaru H Fahrudin, dan Kepala BPMP KB Kota Banjarbaru Hj Puspa Kencana serta Agus Sasirangan sebagai narasumber di Banjarbaru, Sabtu.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjarbaru H Fahrudin mengatakan bahwa Penyuluhan dan pelatihan, pengrajinsasirangan,mutu dan kualitas sasirangan Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. 

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yang menjadi kebanggaan dan identitas daerah tersebut. Diantara aneka ragam kebudayaan tersebut adalah pakaian khas atau kain khas daerah. Seperti diketahui, Suku Jawa mempunyai kain khas batik,  Sumatra  Utara terkenal  dengan  kain  ulosnya, Nusa  Tenggara  terkenal  dengan songketnya, dan masih banyak  lagi kain khas daerah yang ada di wilayah  Indonesia.

Kalimantan  Selatan   sebagai  salah  satu  wilayah  Indonesia  juga  mempuynai kain yang khas, yang disebut dengan nama kain sasirangan. Kain  asirangan adalah kain yang dibuat dengan cara menyirang/menjeruju, yaitu mengikat kain dengan  motif yang diinginkan menggunakan benang, kemudian kain tersebut dicelupkan kedalam pewarna.Sebagai kain khas daerah, tidak  berarti kain sasirangan diminati oleh masyarakat Kalimantan Selatan.

Sasirangan hanya dipakai pada acara tertentu dan oleh golongan tertentu pula, misalnya para pejabat atau pegawai pemerintahan saja. Masyarakat pada umumnya kurang berminat memakai sasirangan dengan berbagai alasan, diantaranya adalah kain sasirangan memiliki corak yang cenderung kurang inovatif, dan desainnya terkesan outof date. 

Meskipun kain sasirangan kurang diminati oleh masyarakat Indonesia,namun dewasa ini kain sasirangan  memiliki peminat dari negara-negara dibenua Eropa, Australia, dan beberapa Negara diBenua Asia. Berkaitan dengan upaya menerobos pasar internaional, hal yang sangat penting dan harus dipenuhi adalah mutu dan kualitas, serta standar internasional kain yang diekspor, dimanasalah satu syaratnya adalah harus menggunakan bahan (zat) pewarna alam.

Ririen Nadjmi Adhani mengatakan bahwa bagi warga Kalimantan Selatan kain sasirangan merupakan kain khas tradisional dengan corak dan warna tertentu yang dipolakan secara tradisional. Umumnya kain ini digunakan sebagai kain adat yang biasa digunakan pada acara-acara adat suku Banjar. Ada banyak potensi yang dapat dikembangkan pada kain sasirangan. 

Dan seiring dengan semakin berkembangnya kreatifitas pengrajin, saat ini sasirangan tidak hanya sekedar dibuat sebagai pakaian namun juga berbagai rupa aksesoris.

Oleh karena itulah kain sasirangan komiditi yang luar biasa untuk terus dikembangkan guna mendongkrak perekonomian masyarakat. Di Kalimantan Selatan sendiri, setidaknya ada tiga wilayah yang mempunyai banyak pengrajin sasirangan, Yakni Banjarmasin, Martapura, dan Batola. 

Bila dilihat dari sudut pandang pemerintah, maka semakin banyak pengrajin maka akan semakin baik. Namun, bila dilihat dari sudut pandang pengrajin, maka semakin banyak pengrajin berarti semakin banyak pesaing. 

Karena itulah untuk meningkatkan daya saing  diperlukan inovasi dan kreatifitas dari para pengrajin, salah satu upaya yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjarbaru adalah mengadakan pelatihan desain sasirangan dengan mengundang narasumber yang sangat ahli di bidang ini, yaitu Agus Sasirangan.

Tidak banyak anak muda yang memiliki kecintaan pada produk daerahnya seperti Agus Sasirangan. Hal ini pulalah yang mendorong kami memilih Agus Sasirangan untuk menjadi narasumber pada pelatihan ini. 

Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah karena selain chef terkenal, Agus Sasirangan juga merupakan ceo dari Komunitas Pecinta Sasirangan (KPS) yang karya-karyanya berhasil menembus pasar dan terbukti diminati. Dengan mengundang Agus Sasirangan sebagai narasumber, Ririen berharap pengrajin sasirangan di Kota Banjarbaru dapat bertambah wawasan, inovasi, dan kreasinya sehingga dapat membuat terobosan yang dapat membuat sasirangan produksi Banjarbaru semakin diminati di pasaran.

Melalui pelatihan ini pula, diharapkan kemampuan pengrajin sasirangan dalam menciptakan desain-desain sasirangan dapat meningkat sehingga sasirangan Banjarbaru tidak kalah bersaing dengan produk-produk sasirangan dari daerah lain. Tentunya hal ini akan berimplikasi pada peningkatan ekonomi rumah tangga dari para pengrajin itu sendiri.

Semakin terampil, kreatif, dan unik sebuah karya maka akan semakin tinggi pula nilai jualnya. karena itulah, ikutilah setiap materi yang diberikan dengan sungguh-sungguh agar tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan ini dapat tercapai. (Upik Hms Pemko Bjb/f) 
Editor: Asmuni Kadri
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Sumber: Kalsel Antara News

You May Also Like

0 komentar